TNI berjibaku dengan Kelompok Sipil Bersenjata di Papua
Lagi-lagi
TNI harus berjibaku dengan kelompok Sipil Bersenjata (KSB) yang berkedudukan di
sekitar wilayah YAMBI Rabu (09/03) sekitar Pukul 11.00 WIT.
Dari
pihak TNI merupakan Tim Gabungan yang terdiri
dari Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Yonif 751 Raider, dan Yonif 509
Raider terlibat kontak tembak dengan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Distrik
Yambi Kabupaten Puncak Jaya.
Kejadian
pengerusakan dan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata
merupakan kejadian yang kesekian kalinya terhadap proses pembangunan
infrastruktur Jalan yang menghubungkan akses-akses pedalaman menuju perkotaan
yang berada di wilayah pegunungan di Papua. Selain menembaki aparat yang sedang
melakukan patroli juga tak luput dari sasaran KSB menembaki alat berat yang
melakukan pekerjaan ruas jalan.
Hal
ini sudah sangat mengkhawatirkan ancaman yang berasal dari KSB yang sudah menyimpang
dari aturan hukum dan harus di tindak tegas, Apalagi proses perbaikan
infrastruktur yang sedang digadang-gadang Presiden Joko Widodo yang memusatkan
pembangunan dikawasan Timur Indonesia akan terhambat.
Menurut
Kepala Penerangan Kodam 17/Cenderawasih, Kolonel Inf. Teguh Puji Rahardjo saat
dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, baku tembak itu
terjadi saat patroli gabungan sedang melakukan patroli rutin pengamanan
pembangunan jalan tembus Mulia-Yambi Puncak Jaya.
"Tim
gabungan yang berjumlah 15 orang saat patroli rutin di pembangunan jalan
Mulia-Yambi, kemudian ditembaki oleh sekitar 10 orang kelompok sipil
bersenjata. Kontak tembak terjadi, namun kemudian mereka kabur kedalam hutan.
Tidak ada korban jiwa baik anggota kita maupun pekerja, semua aman," kata
Teguh saat dihubungi, Rabu (9/3/2016).
Menurut
Teguh, kelompok penyerang yang menggunakan senjata laras panjang dan pendek
itu, tujuannya menyerang operator alat berat yang sedang bekerja, dengan maksud
untuk menggagalkan pembangunan jalan tersebut.
Gangguan-gangguan
yang dilakukan oleh mereka, kemungkinan besar mereka tidak mau ada pembangunan
jalan yang mendekati ke arah markas mereka di Yambi," sambungnya.
Teguh
menambahkan, pekerjaan jalan Provinsi yang sementara dikerjakan itu tujuannya
baik, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut, namun
kelompok berseberangan itu terus berupaya menganggu jalannya pekerjaan.
"Kita
akan kawal terus pembangunan jalan ini, karena jalan ini untuk masyarakat.
Nantinya juga akan dibangun bandara besar di Sinak, maka jalan ini sebagai
sarana distribusi logistik masyarakat, dengan adanya jalan ini logistik bisa
tembus ke daerah ini. Penembakan tersebut adalah gangguan kecil, yang harus
kita berantas," ungkapnya. Pascapenembakan tersebut, pekerjaan jalan
dipastikan tetap berlangsung dengan pengawalan ketat aparat gabungan TNI/Polri.
0 komentar: