Arkeolog Temukan Situs Koan Di Nabire

Tugu roket di Nabire
Situs Koan, yang merupakan pemukiman awal penduduk di Distrik Napan, Kabupaten Nabire, Papua. Situs ini berhasil ditemukan oleh sejumlah peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto. Suroto mengatakan bahwa situs Koan merupakan situs pemukiman awal di Napan, sebelum penduduknya pindah bermukim ke Situs Mosandurei, Sabtu (4/4/2015).

Read More »

0 komentar:

Bukti Kebohongan Dari Isu Papua Yang Diangkat Kedalam MSG


Andy Ayamiseba
Andy Ayemiseba yang merupakan salah satu pemimpin dalam aplikasi WPNCL (West Papua National Coalition For Liberation), yang sangat bersih keras untuk memasukan Papua sebagai bagian dari MSG (Melanesia Spearhead Group).

Read More »

0 komentar:

PAPUA LEBIH DARI SEKEDAR INDAH

Raja Ampat Papua Barat

Papua merupakan Pulau yang Indah, memiliki Panorama yang mempesona khalayak ramai yang jika datang ke Pulau ini berat rasanya jika ingin meninggalkannya. Pembangunan di Papua juga saat ini sudah maju dan terkontrol, beda dengan sebelumnya, Pulau yang terletak di ujung timur Indonesia ini mempunyai kekayaan alam yang sangat besar dan mahal.


Read More »

0 komentar:

Bubarkannya KNPB Yang Merupakan Organ dari OPM


Dorongan untuk mendesak sesegera mungkin dibubarkannya Organisasi KNPB mendapat dukungan dari berbagai pihak elemen masyarakat, merasa terdesak KNPB mencari bantuan keluar negri melalui Benny Wenda yang merupakan kaki tangan Pihak asing di luar negri dengan membentuk UMLWP.

Read More »

0 komentar:

Pembentukan Kodam Papua Barat


Jayapura – Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Indonesi mengingat letak geografis Papua yang cukup luas 4 Kali dari pulau Jawa dan hingga kini hanya terdapat satu Kodam saja yaitu Kodam XVII/Cenderawasih, maka dalam waktu dekat Pemerintah Pusat akan membentuk Komando Daerah Militer (Kodam) yang baru di Provinsi Papua Barat

Read More »

0 komentar:

Potensi Separatis OPM Di Papua Lebih Mengkhawatirkan Dibandingkan Terorisme

Jayapura – Potensi gangguan Sparatis lebih menghawatikan di bandingkan dengan terorisme yang menjadi tranding topik baru baru ini baik di media cetak maupun elektronik.
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfuz Sidiq mengingatkan, kelompok separatisme di Indonesia lebih berbahaya ketimbang kelompok terorisme. Karena itu, Kepolisian dan TNI semestinya lebih fokus ke penindakan kelompok yang mengancam kesatuan NKRI itu.

Read More »

0 komentar:

Saatnya Papua untuk Maju

Jayapura  - Pemrov Papua bekerjasama dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berencana membangun pabrik semen terintegrasi di Kabupaten Jayapura, Papua.
Dengan dibangunya Pabrik Semen diyakini dapat membuat efek percepatan pembangunan di Papua semakin pesat. Agar pemahaman yang selama ini papua masih tertingal di bidang pembangunan mampu bersaing dan setara dengan wilayah-wilayah Provinsi yang lainnya. 

Read More »

0 komentar:

TERORIS VS SEPARATIS


Jayapura – Pengungkapan kasus kelompok teroris Santoso disebut-sebut mempertanyakan keterlibatan TNI ikut dalam upaya pengungkapan kelompok teroris Santoso, belum diperlukan adanya campur tangan TNI Berbeda dengan gerakan separatis seperti yang dilakukan OPM (Organisasi Papua Merdeka), di mana TNI harus hadir.

Read More »

0 komentar:

Hati-hati kepada Organisasi mengatasnamakan kepentingan Rakyat



Sepak terjang Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) yang selama ini dikenal sebagai pembela korban kriminalisasi tatkala menuai Pro dan Kontra, terutama berkecimpung dalam hak asasi manusia (HAM), selama ini justru dirasa condong mendukung tindakan separatisme di Papua. Hal ini terlihat dalam aksi penuntasan kasus Paniai.  

Read More »

0 komentar:

Bubarkan KNPB segera !!!





Jayapura - Baru-baru ini santer pemberitaan mengenai Organisasi-organisasi kemasyarakatan yang menjadi fokus perhatian pemerintah, adapun tindakan mereka dinilai sebagai tindakan radikal mengatasnamakan Agama. Tercatat lebih meningkat perkembangan ormas berlatar belakang agama dari tahun-tahun sebelumnya, terutama perkembanganya dilandasi dasar takfiri (mengkafirkan orang lain), radikalisme, mengajak orang untuk bergabung ke dalam ISIS. Sedangkan di Papua sendiri terdapat Ormas yang setiap kegiatannya melanggar norma-norma hukum dengan melakukan tindakan Anarkis seperti yang dilakukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). 

Beberapa waktu yang lalu Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende mengusulkan pembubaran organisasi Komite Nasional Papua Barat ke pemerintah daerah setempat. Organisasi itu dinilai membuat banyak kegiatan yang meresahkan warga dan terlibat konflik dengan aparat keamanan beberapa tahun ini.

Puncaknya terakhir, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kembali terlibat aksi bentrokan dengan aparat keamanan di Deikai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Kamis (19/3). perampasan senjata milik Kepala Satuan Intelkam Polres Yahukimo saat pembubaran aksi penggalangan dana Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Kamis (19/3/2015). Dalam kejadian ini, sejumlah warga sipil terluka akibat penyerangan yang dilakukan oleh ratusan massa KNPB Konflik menyebabkan 20 orang luka-luka. Sebanyak 300 keluarga pun mengungsi ke Markas Kepolisian Resor Yahukimo dan masjid.
Menurut pandangan saya berkaca dari kejadian-kejadian selama ini, tidak sependapat jika dilegalkannya ormas-ormas etnis dan primordialisme yang tumbuh dan berkembang padaakhirnya hanya akan memicu konflik etnis, bahkan pada akhirnya merembet ke konflik Sara. Bila sudah isu etnis dan sara yang diwacanakan, maka siap-siaplah terjadi perang saudara, lalu berjatuhan korban masyarakat yang tak berdosa. Lantas siapa yang dirugikan? Ya, kita semuanya.

Kebebasan Ormas seperti KNPB tanpa takaran justru hanya akan merusak tatanan, tatanan budaya dan sosial kemasyarakatan. Namun, hal itu jarang ditanggapi bahkan cenderung diacuhkan oleh para pengambil kebijakan. Mereka baru akan mengambil sikap bila sudah terjadi konflik yang tak bisa lagi dielakkan. Bilamana sudah banyak menelan korban. Lantas pertanyaannnya? Apakah ormas itu mewakili aspirasi masyarakat ataukah hanya menjadi alat mencapai kekuasaandengan jalan memberi sokongan dana dalam memuluskan jalan dalam menempati jabatan strategis?

Mengapa ormas-ormas “Premanisme” berkedok primordialisme pun direstui dan dilegalkan?
Ya, barangkali disanalah menurut mereka terdapat sebuah kekuatan sekaligus kelemahan yang bisa dimanfaatkan. Bila ada yang berkepentingan tinggal dibayar, maka selesailah urusan. Semoga menjadi renungan dan perhatian kita bersama demi terwujudnya keadilan dan kedamaian di wilayah Papua yang kita cintai bersama. jangan mudah terpancing isu yang tidak benar, lebih baik mengutamakan persatuan dan kesatuan.

0 komentar: