Hukum Harus Ditegakkan Di Papua

Sumber Foto : http://niasblog.xtgem.com/

Jayapura – Bupati puncak Williem Wandik S.E, M.SI melaksanakan tatap muka dengan kepala suku, tokoh adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh perempuan  yang membahas tentang stabilitas keamanan di Ilaga Kab. Puncak, guna membahas terkait insiden penembakan terhadap Alm. Pratu Abraham Rumadas, yang bertempat di kantor Bupati Distrik Ilaga Kab. Puncak, sabtu (27/09).

Dalam kesempatan tatap muka ini, Williem Wandik SE. M. SI menyampaikan dirinya berharap kepada seluruh masyarakat agar dapat bekerjasama guna menyelesaikan masalah yang sedang terjadi saat ini. Dengan berbicara terus terang apabila mengetahui tentang oknum yang melakukan penembakan tersebut. Serta meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama mencari solusi agar dapat tercapainya keamanan di Kab. Puncak.

Bupati juga menjelaskan dengan tegas bahwa, apabila terdapat salah satu suku atau orang yang terbukti melakukan tindakan penembakan tersebut, harus mengganti rugi sebesar Rp. 2.000.000.000, - (Dua Miliar Rupiah). Hal tersebut sudah harus di terapkan di daerah tersebut guna mengurangi aksi kriminal yang bisa terjadi di saat-saat yang tidak kita duga. Apabila hukuman tersebut tidak di hiraukan, maka hukuman yang harus diambil oleh pemerintah yang berwenang adalah menghukum mati orang yang melakukan tindakan kejam tersebut.

Selain itu, Wakil Bupati Puncak Repinus Telenggen menyampaikan, dirinya tidak akan memberi belas kasih lagi kepada orang yang tidak bertanggung jawab tersebut. Kita orang-orang Papua hendaklah jangan saling menjatuhkan, menuduh dan saling membunuh, tetapi kita bersama-sama mencari solusi untuk menciptakan kondisi yang aman. Denda yang dijatuhkan sebesar Rp. 2.000.000.000, - (Dua Miliar Rupiah) ini akan diberikan kepada pelaku, siapapun yang ikut, serta yang mengajak keluarganya untuk melakukan aksi kekerasan seperti ini.

Dirirnya mengharapkan kepada pihak keamanan agar, bila menemukan orang tersebut langsung tembak dan jangan sampai diberi ampun. Karena orang-orang seperti ini tidak pantas hidup berdampingan dengan orang-orang baik yang tidak ingin melakukan kejahata. Pihak kriminal ini begitu sangat terkutuk, sudah diberi makan, dikasih hati tetapi minta jantung, itulah orang-orang yang bersebrangan dengan kita.

Korban dalam penembakan ini begitu sangat menyorot masyarakat Papua. Kelompok kriminal bersenjata ini membunuh saudaranya yang sama-sama lahir ditanah yang sama. Upacara pemakaman Alm. Pratu Abraham Rumadas NRP 31110291810991 Jab. Tabakpan 5 Regu 1 Pleton 1 kipan B Yonif 751/R dilaksanakan pada tanggal 28 september 2014 pukul 13.35 s.d 14.45 WIT. Pemakaman ini bertempat di  TPU Kamara Pulau Mansinam Distrik Manokwari Timur Kab. Manokwari.

Mayor Inf Arie Susanto selaku Kasdim 1703/MKW, bertindak sebagai irup dalam upacara pemakaman. serta yang bertindak sebagai Danupnya ialah letda Inf Safrudin. Dalam kegiatan ini diikuti kurang lebih sekitar 275 orang.


Turut hadir, Letkol Inf Luqman Arief (Dandim 1714/PJ), AKBP Marselis Sarimin (Kapolres Puncak Jaya), Suwita (Sekda Kab. Puncak), Abelom Tabuni (Kepala Suku Distrik Ilaga), Daud Magai (Kepala Suku Distrik Sinak), Pdt. Menas Mayau (Tokoh Agama), Jerry Nebegalen (Tokoh Masyarakat), serta Kepala Suku, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan delapan Distrik yang ada di Kab. Puncak. (rhz)  

0 komentar:

Mengenal lebih dekat sosok Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI, Drs. Christian Zebua, M.M., gaya kepemimpinannya di Papua.


Sosok Pangdam XVII/Cenderawasih ini tidak asing lagi, Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, MM., Pasalnya beliau pernah menjabat sebagai Dandrem Sorong. Kiprahnya di Bumi Cenderawasih tidak diragukan lagi. Karena Dedikasinya yang cukup tinggi, setelah itu menjabat sebagai Kadispenad, kemudian dipercaya kembali memimpin di Papua pada tahun 2012, dia menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih. Sosok beliau memiliki ciri bekerja dengan manajemen terbuka, komunikatif dan beliau bertanggungjawab atas tugas yang dilakukan. Pendekatan secara budaya, agama dan kesetaraan yang dilakukan guna “merebut hati dan pikiran rakyat” khusunya reken-rekan yang masih berbeda paham dengan mengedepankan Soft power.

Wakapolda Papua yang sudah menjabat sejak tahun 2011, baru melihat gaya kepemimpinan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Christian Zebua di Papua. Pasalnya, kepemimpinan Panglima Zebua membuat paradigma baru tentang bagaimana seorang pemimpin di Papua ini, bahkan cukup mengetahui dan mengenal situasi yang terjadi di Papua.

“Yang saya rasakan dan saya lihat, bapak Panglima sedikit ada perbedaan dalam kepemimpinannya, beliau membuat paradigma baru tentang bagaimana seorang pemimpin di daerah, tugas dan tanggungjawabnya selalu melekat harapan bangsa dan Negara,” katanya.

Disisi lain, ia menilai kepemimpinan Pangdam Zebua lebih mengedepankan humanisme dan hal-hal yang bersifat kemanusiaan dan juga membantu pasukan polri dalam kegiatan sosial masyarakat umum.
Bahkan Pangdam selalu tegas dengan kelompok yang mengatasnamakan organisasi tertentu di Papua ini, dan orang-orang yang melakukan aksi kekerasan terhadap masyarakat. “Menghadapi organisasi selalu mendukung aparat kepolisian untuk membuat situasi aman dan kondusif,” katanya.

Tugas yang dilakukan Pangdam Zebua benar-benar merasa memiliki sehingga pemikiran selalu sepaham dengan para tokoh dan seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua, walaupun masih ada sebagian kecil yang bertentangan dengan gaya kepemimpinannya.
Tak hanya itu, menuru Wakapolda Papua, kepemimpinan Pangdam di Papua bisa memainkan manajemen sedemikian rupa. Mulai dari jajaran Kodam sampai di Kodim-kodim jajaran, bahkan sampai di koramil-koramil. “Kami merasakan gaya kepemimpinan itu,” imbuhnya.

Salah satu contoh yang tidak bisa dia lupakan ketika Panglima Zebua “Ditandemkan” bersama-sama dengan mantan Kapolda, Irjen (Pol) Tito Karnavian bagaikan saudara dalam melakukan pengamanan. Bahkan mereka diistilahkan, ketika Panglima turun ke daerah dianggap seorang Kapolda dan bapak Kapolda turun ke suatu wilayah juga dianggap sebagai Panglima. 

“Artinya beliau bisa masuk ke Markas kepolisian dan bisa masuk ke markas TNI untuk memberikan arahan dan juga memberikan motivasi-motivasi kepada prajurit dilapangan agar bersinergi dalam melaksanakan tugas dilapangan,” paparnya.

Kemudian, lanjut Wakapolda Papua, Pangdam Zebua selalu menurunkan prajuritnya ketika polisi meminta bantuan dalam bantun pengamanan apapun. Permintaan pengamanan tidak secara formal, akan tetapi bagaimana sesegera mungkin situasi yang terjadi bisa diredam baru dilakukan sinergitas dengan meminta para tokoh dan pihak lain untuk melakukan pertemuan.

Jadi polisi tidak khawatir jika meminta bantuan kepada TNI dalam penanganan setiap konflik yang terjadi di Papua. “Pangdam Zebua tak membuat khawatir kami dari pihak kepolisian, khususnya dalam penanganan konflik di Papua ini sehingga begitu ada kejadian melakukan koordinasi sementara yang selanjutnya langsung bergerak dan membagi tugas untuk menangani konflik tersebut,” ujarnya.

Salah satu contoh yang dilakukan Pangdam dalam membantu aparat kepolisian, pada saat Pemilihan Gubernur yang tertunda, dan pemilukda yang tertunda. “Pemilukada ini bisa ditangani secara cepat tanpa ada konflik yang berkepanjangan. Hal seperti ini, TNI dan Polri kuat dan menyatu atas tugas yang dilakukan di lapangan.


Meski Pangdam XVII/Cenderawasih sudah mengakhiri jabatannya, namun Wakapolda Papua berharap siapapun pemimpin di Papua memerlukan pemahaman yang utuh. Soal gaya atau cara kepemimpinan, itu merupakan ciri masing-masing manusia secara individu. “Kita hanya  berharap pemimpin yang bertugas di Papua bisa lebih baik dari sebelumnya. (Dikutip dari Bintang Papua.com)

0 komentar:

Teluk Cenderawasih adalah Gambaran Papua




Anda bosan dengan nge-trip untuk naik gunung atau sebagainya, mari kita sambangi kawasaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang enjadi wilayah dari kabupaten Teluk Wondama yang sangat-sangat berpotensial menjadi tujuan wisata. Teluk Cenderawasih termasuk laut terbesar di Indonesia taman nasional dan merupakan salah satu lokasi penyelaman terbaik nusantara. 

Read More »

0 komentar:

Pengabdian seorang Prajurit

Apakah ini harapan !!! yang dinamakan perjuangan, menuntut hak-hak masyarakat Papua, Idealisme Papua yang salah kaprah bebas yang selalu bernyayi diatas penderitaan orang lain dan Apakah Saudara sendiri yang harus dikorbankan ? pertanyaan-pertanyaan inilah yang tepat diutarakan atas meninggalnya Pratu Abraham Rumadas putra asli Papua kelahiran Biak. Yang tewas tertembak oleh kelompok kriminal bersenjata yang tega membunuh saudaranya sendiri dengan keji.

Rakyat Papua tidak butuh perubahan yang harus bermodalkan pertumpahan darah, masih adakah sedikit hati nurani, saudara sendiri diteror bahkan disakiti, Ikatan batin Orang asli Papua dan orang luar Papua adalah dua ras yang bersaudara yang tidak terpisahkan.
Penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menambah deretan panjang yang harus kita sudahi. Kekejian kelompok tersebut sudah kelewat batas karena telah merenggut nyawa saudaranya sendiri yang tidak berdosa, tuhan pun akan mengutuk setiap manusia yang berbuat dosa.

Negara ini adalah negara hukum yang harus di patuhi dan dilaksanakan, bukan hukum rimba yang kuat adalah yang menang jadi  jangan berharap pelaku dapat bebas dalam jeratan hukum. Tentu saja kita semua harus mendukung upaya aparat, baik TNI maupun Polri dalam menindak tegas pelaku, jadi jangan mudah tertipu pelaku berlindung di balik pelindungan HAM. Yang sudah barang tentu bersalah dan harus segera di tangkap untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya.

Perjuangang dan semangat Pratu Abraham Rumadas patut kita contoh sebagai generasi muda Papua yang dengan tulus dan iklas menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia, semoga amal dan ibadahnya semasa di dunia diterima Tuhan Yang Maha Esa.



0 komentar:

Power Boaz dalam menghadapi lawan-lawannya



JAYAPURA - Kekuatan tim Persipura, sebenarnya terletak pada prinsip, kedekatan pemainnya seperti keluarga, baik yang  terjalin di luar maupun di dalam lapangan. Coba bayangkan, 90 persen pemain yang bermain di Persipura merupakan anak-anak asli Papua yang tersebar di Kabupaten dan kota di Tanah Papua.

Semangat kedaerahan, yang selama ini dinilai sebagai daerah yang tertinggal, menjadi motivasi bagi Persipura Jayapura, untuk membuktikan bahwa Papua bisa maju di bidang olahraga, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.

 Semangat tim Persipura ini, juga tidak terlepas dari kontribusi sang Kapten Boaz Solossa merupakan pemain asli Sorong namun berkat talenta yang dimilikinya sehingga pemain ini mampu menjadi kapten di tim Persipura Jayapura sepeninggal Eduard Ivakdalam beberapa waktu lalu. Aksi Boci-sapaan Boaz Solossa, di setiap pertandingan, menjadi semacam "rohnya" Persipura, yang terus bermain dengan semangat juang tinggi.

Kesatuan pemain Persipura yang menyatukan seluruh daerah di Papua ini, juga menjadi motivasi sendiri. Sebut saja, Ruben Sanadi, Dominggus Fakdawer, Imanuel Wanggai dan Izaac Wanggai pemain perwakilan pesisir Papua, Biak dan Serui. Dan juga Ferinando Pahabol, Ricky Kayame dan Nelson Alom mewakili masyarakat pegunungan tengah.

Pemain asli Jayapura yang saat ini bermain di tim Persipura, Yustinus Pae dan Yohanis Tjoe. Sehingga warna dari tim Persipura terlihat dari keseragam kultur dan budaya Masyarakat di Papua. Hormat menghormati dari pemain muda kepada pemain senior sangat terlihat dari keseharian pemain Persipura.

Sehingga, membuat tim ini merata di segala lini. Pemain-pemain asing yang bermain di tim Persipura Jayapura juga terlihat menyatu dengan pemain asli di luar dan didalam lapangan.
Hal ini yang membuat tim ini begitu sulit untuk dapat ditaklukan. Apalagi, hadirnya Jacksen F.Tiago yang sangat disiplin kepada pemainnya merupakan kunci kesuksesan Persipura dibeberapa tahun terakhir.

Pemain yang tidak disiplin, seperti tidak datang latihan, terlambat setiap latihan, membuat kesalahan dalam latihan dan pertandingan semuanya dinilai. Sehingga, bisa dikatakan setiap persen kehidupan pemain Persipura di kontrol dengan baik.

"Puji Tuhan, saya dengan teman-teman, dan adik-adik ini selalu kompak baik diluar maupun di dalam lapangan," kata Boaz Solossa.

Sehingga bisa terlihat, bagaimana Persipura itu begitu kuat dengan kebersamaan pemainnya.

"Pemain Papua, kalau disiplin, dan fokus. Mereka akan sangat kuat di negeri ini khususnya dalam permainan sepakbola," kata Jacksen.


Yang ditakuti dari pemain ini, saat mereka menganggap remeh lawan dan tidak fokus lagi. Dan disinilah, kemenangan akan susah untuk diraih

0 komentar:

Kelompok Kriminal Bersenjata lancarkan aksinya !!! 1 Orang tewas dalam kejadian tersebut



Jayapura – Penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melaksanakan aksinya saat iring-iringan anggota patroli satgas Yonif 751/R melintas di sekitar Pasar Ilaga, satu orang meninggal dunia atas nama  Pratu Abraham, Kamis (25/9) sekitar pukul 10.00 WIT.

Dalam kejadian tersebut, penembakan dilakukan tepat berada di kerumunan masyarakat, kelompok tersebut membaur dengan aktifitas kesibukan di pasar yang sulit terpantau oleh patroli Prajurit Yonif 751/R. Korban tewas ditempat, sedangkan pelaku merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Porum Wenda dan Enden Wanimbo yang terdesak saat dilakukannya penggerebekan oleh aparat gabungan TNI dan Polri di sekitar Lanny Jaya Komplek, minggu (21/09). Kelompok penembak hingga kini belum diketahui jumlah dan melarikan diri seusai melakukan penembakan.

Serta pernyataan Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Rikas yang menggungkapkan, korban ditembak KSB saat berpatroli di sekitar pasar Ilaga guna mengamankan pelaksanaan pelantikan kepala distrik di Ilaga, pedalaman Papua.


Jenazah Pratu Abraham saat ini masih disemayamkan di Ilaga dan rencana dievakuasi ke Jayapura. Menunggu lebih lanjut penerbangan pesawat yang akan menuju ke illaga untuk dilakukannya evakuasi jenazah korban. dikutip dari Merdeka.com, Kamis (25/9).

0 komentar:

6,17 Juta orang buta aksara


presentase terbanyak di Papua

Meskipun terus berkurang, hingga September ini masih ada sekitar 6,17 juta orang dewasa di Indonesia yang buta aksara. Oleh karena itu, upaya pemberantasan buta aksara terus dilakukan, terutama di daerah-daerah dengan jumlah penyandang buta aksara yang tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional ke-49 tingkat nasional bertema ”Aksara Membangun Keadaban dan Keunggulan Pembangunan Berkelanjutan”, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/9), mengatakan, penguatan keaksaraan dasar bagi semua warga Indonesia sangat penting untuk mencegah munculnya penyakit sosial yang menghambat kemajuan pembangunan. Dengan penguatan pendidikan keaksaraan dasar, lalu diperkuat dengan literasi dalam pemanfaatan informasi, Indonesia siap mengatasi masalah kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan peradaban.

Read More »

0 komentar:

KKB terdesak mundur kehutan setelah aparat kuasai Pirime


Jayapura (23/09) – Aparat masih tetap bersiaga, atas adanya sejumlah penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) DI Kabupaten Lanny Jaya dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir membuat pangawasan TNI dan Kepolisian intensif disejumlah daerah rawan di Kabupaten Lanny Jaya.

Informasi yang terakhir diterima oleh kepala bidang hubungan masyarakat (Kabidhumas) Polda Papua Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono tadi malam, Aparat TNI dan Polri telah berhasil menduduki pegunungan di samping pirime yang selama ini diduduki KKB.  Kondisi di Lanny jaya itu, Senin (22/9). Kemarin Kapolda Papua Irjen Pol Drs Yotje Mende, M.Hum dan asisten operasi (Asops) Mabes Polri, Irjen pol Arif Wahyunanto didampingi sejumlah pejabat dijajaran Polda Papua melakukan kunjungan ke Tiom, Lanny Jaya.

Read More »

0 komentar:

Skuad Mutiara hitam siap hadapi Al Qadsia Kuwait di lapangan Mandala


Jayapura - Tim Al Qadsia asal Kuwait segera tiba di Kota Jayapura, Provinsi Papua, guna melakoni laga kedua semi final Piala AFC 2014, melawan tim tuan rumah Persipura, yang dijadwalkan 30 September mendatang.

"Tim tamu Al Qadsia akan tiba pada 24 September, atau enam hari lebih cepat agar bisa menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan lapangan di markas Persipura Jayapura," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persipura Jayapura Facrudin Passolo, di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan, Panpel akan menyambut tim tamu di Bandara Sentani Jayapura, sekitar 45 kilometer dari pusat kota Jayapura.

Panpel akan memantapkan kesiapan penyambutan tim tamu itu pada rapat koordinasi yang diagendakan Selasa (23/9).

"Sampai sejauh ini tak ada kendala berarti, segala persiapan lancar-lancar saja, tempat latihan sampai dengan tempat penginapan juga sudah siap," ujarnya.

Facrudin mengatakan, tanggung jawab panpel sebenarnya hanya pada H-2 namun pihaknya tidak menutup diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tim tamu Al Qadsia SC Kuwait yang dikabarkan akan datang lebih cepat ke kota Jayapura.

Menurut Facrudin yang masih menjabat Kepala Dispenda Kota Jayapura itu, lapangan yang direkomendasikan oleh AFC cup untuk latihan adalah Lapangan Bas Youwe di Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Kita akan pertimbangkan lapangan itu untuk tempat latihan karena lapangan itu tidak bisa digunakan pada malam hari," ujarnya.

Read More »

0 komentar:

Destinasi Puncak Carstensz yang memukau Dunia



Jayapura – Destinasi keindahan alam Puncak Carstensz di Papua yang punya salju abadi merupakan bukti kekayaan dan keunikan alam Indonesia. Untuk itu, banyak sebagian turis mancanegara untuk melakukan pendakian yang merupakan gunung tertinggi di dunia.

Tentunya Pemda Papua akan berbenah diri agar nantinya Puncak Cartensz merupakan tujuan bagi para wisatawan dunia yang patut di perhitungkan karena keindahandan keunikannya tersendiri.

Selain itu, Mantan Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian membeberkan soal perencanaan pengadaan polisi pariwisata di sekitar kawasan Puncak Carstensz. Tujuannya jelas, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan dalam dan luar negeri untuk mendaki puncak bersalju tersebut.

"Polisi-polisi pariwisata sedang disiapkan oleh Pemda Kabupaten Intan Jaya dan pemerintah daerah lainnya di kawasan di sekitar Puncak Carstensz. Mereka akan menjaga keamanan, memberikan informasi kepada turis dan membantu turis mendaki," katanya dalam acara Penandatanganan Prasasti Peresmian Desa Wisata Ugimba dan Daerah Wisata Carstensz Pyramid di Lantai 16, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Lanjut Tito, polisi-polisi pariwisata tersebut sekaligus menghapus isu OPM (Organisasi Papua Merdeka) dan kelompok separatis. Mereka pun berbeda dengan polisi-polisi pada umunya. "Fisik mereka kita latih dan juga kemampuan untuk berbahasa Inggris," ujar pria yang menjadi Kapolda Papua dalam 2 tahun terakhir dan kini menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Pengembangan (Asrena).


Belum ada kepastian, kapan polisi-polisi pariwisata tersebut bakal bekerja di sekitar kawasan Puncak Carstensz. Yang pasti, hal ini patut diapresiasi sebagai bukti kerjasama Pemda dan pihak kepolisian untuk membangun pariwisata di Papua menjadi lebih baik.

0 komentar:

Pemerintah SBY Akan Sahkan 20 Daerah Otonomi Baru


(Sumber foto: www.tempo.co)

Jayapura (23/09)Daerah Papua menjadi bagian dari 20 Daerah otonomi Baru yang akan di sahkan oleh pemerintahan SBY. Direktur Utama (Direktur) Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan mengatakan, hanya sekitar 20 daerah otonomi baru yang akan disahkan pada periode ini. "Nasib yang belum bisa dibahas akan dijadikan agenda pemerintah baru," kata Djohermansyah di kantornya, Kamis, 18 September 2014.

Menurut Djohermansyah, ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR untuk memprioritaskan daerah yang memenuhi syarat dan daerah perbatasan geologis dan geostrategis. Ia menolak merinci daerah mana saja yang bakal disahkan. "Kita tunggu saja pembahasan di DPR," katanya.

Ia menjelaskan, nantinya daerah baru tersebut akan dibiayai oleh kabupaten atau provinsi induk dan kucuran dari pusat. "Pada 2016 baru APBD penuh," kata dia.

Djohermansyah mengatakan, daerah otonomi yang gagal disahkan pada periode ini, otomatis akan mengikuti Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang akan disahkan pekan depan. Ketika disetujui, nantinya tak akan langsung ditetapkan oleh undang-undang, namun cukup melalui Peraturan Pemerintah. (Dikutip dari www.tempo.co)

1 komentar:

DPRP menilai kepemimpinan Pangdam Zebua sukses di Papua

(Sumber foto : Tabloidjubi.com)

JAYAPURA - Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) menilai Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Drs. Christian Zebua,  M.M., selama dua tahun dalam kepemimpinannya di tanah Papua berhasil sukses.

Penilaian itu disampaikan Sekretaris DPR Papua, Yulius Miagoni  bahwa Pangdam Christian Zebua sudah melaksanakan tugasnya dengan baik di tanah Papua, sehingga bisa merangkul seluruh komponen masyarakat, baik itu masyarakat yang konflik maupun menghadapi situasi penembakan yang selama ini terjadi di tanah Papua.
“Saya pikir Pangdam sukses dalam kepemimpinan, terutama dalam menangani masalah-masalah di Papua. Beliau sangat luar biasa, beliau juga sangat profesional dalam melaksanakan tugasnya di Papua,” ungkap Yulius kepada Bintang Papua melalu telephone selulernya, Senin (22/9).

Salah satu yang tidak bisa dilupakan Yulius Miagoni dalam kepemimpinannya. Pasalnya, Pangdam mampu menyelesaikan masalah dengan cara pendekatan persuasif dengan metode Soft Power. Terutama dalam berbagai peristiwa yang terjadi di tanah Papua ini, baik itu konflik horizontal dan konflik vertikal.

Mengenai sejumlah penembakan yang terjadi di Papua, menurut Yulius bukan menjadi ukuran karena kejadian tersebut sering terjadi dari waktu ke waktu, sehingga Pangdam ganti Pangdam tetap terjadi penembakan.

“Selama ini hal seperti itu tetap terjadi meski Pangdam berganti Pangdam dan Kapolda berganti Kapolda. Jadi masalah itu tidak mungkin diselesaikan begitu cepat karena membutuhkan proses yang panjang dalam melakukan pendekatan Persuasif kepada pihak yang masih bersebrangan dengan NKRI.

Pangdam Christian Zebua sukses memimpin Kodam XVII/Cenderawasih, terbukti dengan adanya kepercayaan masyarakat Papua yang tinggi akan kerja keras TNI selama ini dalam mengatasi ganguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata.

Untuk itu, Yulius Miagoni memberikan apresiasi yang setinggi-tinggina atas dedikasi dan semangat yang dilakukan Pangdam XVII/Cenderawasih, karena secara keseluruhan Pangdam Zebua berhasil selama bertugas di Bumi Cenderawasih. “Kedepan pangdam yang akan menggantikannya harus seperti dengan beliau. Bahkan jika bisa kinerjanya harus lebih baik lagi.

8 komentar:

Persepsi Keliru Papua Meniru Gaya Scotlandia


Dukungan organisasi Sparatis di seluruh dunia terhadap Scotlandia, Pada Kamis 18 September kemarin, warga Skotlandia melaksanakan proses referendum yang saat ini sudah dilaksanakan.


Read More »

1 komentar:

Dari Papua, Lahir Ambisi Indonesia Jadi Produsen Sagu Dunia


Indonesia berpotensi menjadi produsen sagu terbesar di dunia. Terlebih terdapat lahan tanaman sagu terluas di dunia di tanah Papua.


Read More »

0 komentar: