Kekacauan Di Batas RI-PNG


Jayapura (7/4) - Kontak Tembak terjadi pada pukul 5.30 WIT pada hari Sabtu kemarin (5/4), Tepat di kampung Skow Distrik Muara Tami Jayapura. Kejadian ini dipicu oleh aksi anarkis OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang membuat resah rakyat Papua yang tinggal di wilayah perbatasan RI - PNG.

Aksi anarkis yang dilakukan OPM tersebut adalah blokade jalan, penembakan terhadap tower perbatasan, penurunan bendera Sang Merah Putih, Pengibaran bendera Bintang Kejora (bendera ciptaan negara Boneka Belanda) dan pengibaran bendera hitam berlogo PBB.

Dari aksi tersebut, kelompok OPM juga melukai seorang anggota TNI dan Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare. Kedua aparat tersebut mengalami luka ringan karena terkena pecahan kaca saat melakukan pengamanan lokasi kejadian.

Saat dikonfirmasi melalui Handphonenya,  Kepala penerangan Kodam (Kapendam) Jayapura, Riskan Hidayatula membenarkan terjadinya kontak senjata di Wutung yang dilakukan oleh OPM. Pihaknya mengatakan bahwa kelompok OPM tersebut berada di bawah.

"Penambahan personil aparat keamanan gabungan TNI/Polri ditambah dari Yonif 751/Raider, Satgas Pamtas Yonif 642/KPS dan Polsek Muara Tami" lanjut beliau. Penambahan Pasukan ini guna melaksanakan proses pengejaran dan penegakan hukum yang berlaku kepada OPM yang melakukan penembakan ini, tegas Kapendam.

Kejadian Anarkis ini sangat meresahkan warga Papua yang sedang beraktifitas mengais rejeki di sekitar Perbatasan, dan juga sangat mengganggu warga dari negara tetangga (PNG). "adooohhh karna kejadian ini tra bisa mengojek" ungkap salah satu warga RI yang bermata pencaharian sebagai pengojek. (ag)

0 komentar: