Lagi ! OPM Menyerang Resahkan Rakyat Papua
Pasukan OPM (Organisasi Papua Merdeka) |
oleh Tim Wareja Papuaku, pada saat itu personil Polisi yang sedang bertugas di Pos tersebut sedang melaksanakan patroli rutin dan sebagian kekuatan ada yang turun kepasar untuk menambah logistik di Pos, sementara sisanya 2 orang bertugas sebagai jaga pos.
Sebelum memulai
aksinya, kelompok Yambi ini sudah menyebar (mengepung) dan mengamati situasi di
Pos Polisi tersebut. Melihat kewaspadaan di Pos tersebut lengah maka salah satu
anak buah dari Tengamati Talenggeng berpura-pura meminta makan dan
bersilaturahmi kepada anggota Polisi yang sedang bertugas jaga Pos saat itu.
Karena Polisi merupakan pengayom dan pelindung masyarakat maka anak buah
Talenggeng yang menyamar sebagai masyarakat biasa ini mendapat makanan yang di
berikan oleh 2 anggota yang polisi yang
sedang berjaga, saat 2 orang polisi lengah saat itu pula gerombolan OPM (Organisasi
Papua Merdeka) yang didalangi talenggeng ini menyerang masuk dan merebut 8
pucuk senpi milik anggota Pos Polisi.
Mengetahui kalah
jumlah, 2 orang anggota Polisi menyelamatkan diri dengan melompat kesungai yang
berada dekat pos. maka dengan leluasa kelompok OPM ini menyikat 8 pucuk senjata
yang diantaranya adalah : 5 SS1, 2 Mouser dan 1 AK serta membawa 135 amunisi
yang ada.
Dengan adanya
kejadian tersebut maka pihak Kepolisian dibantu personel TNI-AD dari Kodim
1714/Puncak Jaya dan Yonif 753/AVT yang dipimpin langsung Dandim 1714/Puncak
Jaya Letkol Inf Ahmad Risman segera turun langsung ke lapangan guna membackup
aparat dari Polda Papua, dalam melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM
tersebut. Pengejaran kemudian dihentikan karena cuaca yang tidak mendukung
akibat hujan deras dan berkabut sehingga menghalangi jarak pandang. Sebelumnya
sempat terjadi tiga kali baku tembak selama sekitar 60 menit. Atas pertimbangan
cuaca buruk dan kondisi medan yang sangat terlajal, maka diputuskan untuk kembali ke Pospol Kulirik
guna melakukan konsolidasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, “Pelaku
sempat menembaki aparat yang melakukan pengejaran” ungkap Sulistio.
Aktivitas kelompok
Yambi telah membuat situasi Puncak Jaya tidak kondusif, selain itu berbagai
aksi yang meresahkan masyarakat Papua telah mereka lakukan seperti kejadian
penembakan Pos TNI di Yambi, pada Jumat (21/5/2010) malam sekitar pukul 20.00
WIT sehingga menyebabkan dua anggota TNI terluka. Pada 24 Oktober 2011 Kepala
KP3 Mulia yang tewas ditembak ketika
menjalankan tugas sebagai Komandan KP3 Mulia. Penembakan 2 tukang ojek pada Kamis (2/2/2012), 2 Orang
mengalami luka tembak dan 2 selamat, dan masih banyak kekerasan dan teror
terhadap masyarakat yang dilakukan kelompok OPM Yambi.
Menurut pengakuan
salah satu rakyat Papua yang tinggal di lokasi tersebut aksi yang penyerangan
yang dilakukan kelompok OPM ini sangat membuat masyarakat Puncak Jaya Papua
trauma, pasalnya mereka membawa kabur 8 senjata milik Polisi beserta amunisinya
yang pasti akan di gunakan untuk membunuh, memperkosa dan meneror masyarakat
Papua di Puncak Jaya.
Lain halnya roda
perekonomian penduduk setempat akan tersendat, terutama lajur pasokan kebutuhan
pokok masyarakat di wilayah puncak jaya komplek enggan melewati jalur tersebut
akibat sering diganggu dan ditembaki oleh kelompok OPM Yambi. Dengan tersendatnya pasokan kebutuhan pokok
dari luar maka harga barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari naik
sangat mahal, disamping jarak jangkuan wilayah yang jauh dari perkotaan dan
harus ditempuh dengan jalur transportasi udara serta jalur darat yang susah dan
rawan.
“Kami ingin Kelompok
OPM yang sudah merampas senjata milik Polisi di kembalikan agar kami bisa hidup
tenang” ujar salah satu warga yang juga menjadi salah satu saksi mata dalam penyerangan OPM tersebut.... (Ag)
0 komentar: