Lagi ! OPM Menyerang Resahkan Rakyat Papua



Pasukan OPM (Organisasi Papua Merdeka)
Sabtu 4/1/13 sekitar pukul 16.00 WIB telah terjadi penyerangan terhadap Pos Polisi yang berada di daerah Kulirik Puncak jaya Papua. Penyerangan ini didalangi oleh Talenggen bersaudara yaitu Leka dan Tengamati Telenggen yang berasal dari kelompok Yambi pimpinan Goliat tabuni. Menurut Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistio Pudjo saat dikonfirmasi
oleh Tim Wareja Papuaku, pada saat itu personil Polisi yang sedang bertugas di Pos tersebut sedang melaksanakan patroli rutin dan sebagian kekuatan ada yang turun kepasar untuk menambah logistik di Pos, sementara sisanya 2 orang bertugas sebagai jaga pos.


Sebelum memulai aksinya, kelompok Yambi ini sudah menyebar (mengepung) dan mengamati situasi di Pos Polisi tersebut. Melihat kewaspadaan di Pos tersebut lengah maka salah satu anak buah dari Tengamati Talenggeng berpura-pura meminta makan dan bersilaturahmi kepada anggota Polisi yang sedang bertugas jaga Pos saat itu. Karena Polisi merupakan pengayom dan pelindung masyarakat maka anak buah Talenggeng yang menyamar sebagai masyarakat biasa ini mendapat makanan yang di berikan oleh  2 anggota yang polisi yang sedang berjaga, saat 2 orang polisi lengah saat itu pula gerombolan OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang didalangi talenggeng ini menyerang masuk dan merebut 8 pucuk senpi milik anggota Pos Polisi.
Mengetahui kalah jumlah, 2 orang anggota Polisi menyelamatkan diri dengan melompat kesungai yang berada dekat pos. maka dengan leluasa kelompok OPM ini menyikat 8 pucuk senjata yang diantaranya adalah : 5 SS1, 2 Mouser dan 1 AK serta membawa 135 amunisi yang ada.

Dengan adanya kejadian tersebut maka pihak Kepolisian dibantu personel TNI-AD dari Kodim 1714/Puncak Jaya dan Yonif 753/AVT yang dipimpin langsung Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Ahmad Risman segera turun langsung ke lapangan guna membackup aparat dari Polda Papua, dalam melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM tersebut. Pengejaran kemudian dihentikan karena cuaca yang tidak mendukung akibat hujan deras dan berkabut sehingga menghalangi jarak pandang. Sebelumnya sempat terjadi tiga kali baku tembak selama sekitar 60 menit. Atas pertimbangan cuaca buruk dan kondisi medan yang sangat terlajal, maka  diputuskan untuk kembali ke Pospol Kulirik guna melakukan konsolidasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, “Pelaku sempat menembaki aparat yang melakukan pengejaran” ungkap Sulistio.
Aktivitas kelompok Yambi telah membuat situasi Puncak Jaya tidak kondusif, selain itu berbagai aksi yang meresahkan masyarakat Papua telah mereka lakukan seperti kejadian penembakan Pos TNI di Yambi, pada Jumat (21/5/2010) malam sekitar pukul 20.00 WIT sehingga menyebabkan dua anggota TNI terluka. Pada 24 Oktober 2011 Kepala KP3 Mulia yang tewas ditembak  ketika menjalankan tugas sebagai Komandan KP3 Mulia. Penembakan 2  tukang ojek pada Kamis (2/2/2012), 2 Orang mengalami luka tembak dan 2 selamat, dan masih banyak kekerasan dan teror terhadap masyarakat yang dilakukan kelompok OPM Yambi.

Menurut pengakuan salah satu rakyat Papua yang tinggal di lokasi tersebut aksi yang penyerangan yang dilakukan kelompok OPM ini sangat membuat masyarakat Puncak Jaya Papua trauma, pasalnya mereka membawa kabur 8 senjata milik Polisi beserta amunisinya yang pasti akan di gunakan untuk membunuh, memperkosa dan meneror masyarakat Papua di Puncak Jaya. 

Lain halnya roda perekonomian penduduk setempat akan tersendat, terutama lajur pasokan kebutuhan pokok masyarakat di wilayah puncak jaya komplek enggan melewati jalur tersebut akibat sering diganggu dan ditembaki oleh kelompok OPM Yambi.  Dengan tersendatnya pasokan kebutuhan pokok dari luar maka harga barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari naik sangat mahal, disamping jarak jangkuan wilayah yang jauh dari perkotaan dan harus ditempuh dengan jalur transportasi udara serta jalur darat yang susah dan rawan.

“Kami ingin Kelompok OPM yang sudah merampas senjata milik Polisi di kembalikan agar kami bisa hidup tenang” ujar salah satu warga yang juga menjadi salah satu saksi mata dalam penyerangan OPM tersebut.... (Ag)

0 komentar: