Polda Papua : 2014 Diprediksi Aksi OPM Semakin Meningkat di Papua


Jayapura (3/1) - Seiring dengan pergantian tahun 2013 ke 2014 telah banyak kejadian di Papua yang merugikan Rakyat Papua dilakukan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Seperti yang tercatat oleh Polda Papua yaitu ada 15 kali kasus penyerangan yang dilakukan oleh OPM yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa rakyat Papua dan kerugian material merupakan kasus yang paling menonjol selama tahun 2013, meyusul kasus penembakan di areal PT Freeport Indonesia di
timika sebanyak 11 kali, serta kasus pengibaran bendera bintang kejora, simbol perjuangan pemberontak bangsa Papua Barat sebanyak 5 kali. Hal ini seperti yang diutarakan oleh
Kapolda Papua Irjen (Pol) Drs. M. Tito Karnavian, M.A, Ph.D pada hari Selasa (31/12) di ruang Rupatama Polda Papua.

Kapolda juga mengatakan kasus penyalahgunaan senjata api dan bahan peledak tahun 2013 sebanyak 36 kasus penyalahgunaan Senpi dan 2 kasus penyalahgunaan bahan peledak. Aksi-aksi OPM tampaknya akan menjadi salah satu tantangan Kamtibmas di Wilayah Papua di tahun 2014 ini seperti contoh : Pengibaran Bendera Bintang Kejora yang merupakan simbol perjuangan pemberontak OPM dan pembunuhan kepada masyarakat atau rakyat Papua yang dilakukan oleh OPM. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh pihak Polda Papua dalam rangka Penyampaian Analisis dan Evaluasi situasi Kamtibmas 2013 selasa kemarin.

Karena itu, cetus Kapolda, pihaknya akan melakukan upaya antisipasi antara lain :
  1. Menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 Polda papua akan mempersiapkan anggota untuk pengamanan.
  2. Meningkatkan deteksi dini guna antisipasi gangguan Kamtibmas.
  3. Menggerakkan peran Polmas.
(WP)


0 komentar: