Bukti Kebohongan Dari Isu Papua Yang Diangkat Kedalam MSG


Andy Ayamiseba
Andy Ayemiseba yang merupakan salah satu pemimpin dalam aplikasi WPNCL (West Papua National Coalition For Liberation), yang sangat bersih keras untuk memasukan Papua sebagai bagian dari MSG (Melanesia Spearhead Group).

Organisasi WPNCL sendiri melakukan aktivitas manuver politik agar dapat masuk masuk ke dalam MSG. ini menjadi penting mengingat lembaga MSG telah di akui kedalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini menjadi konsep besar bagi pentolan pendiri Organisasi Papua merdeka di luar negri yang menginginkan untuk menempatkan Papua diakui oleh lembaga MSG. Namun mendapat penolakan keras dari Beberapa anggota negara penting MSG, diantaranya Papua New Guinena, Fiji, Kepulauan Solomon dan Australia sejak awal menolak aplikasi WPNCL apalagi bergabung kedalam MSG, di karena menghormati kedaulatan negara Indonesia, selain itu negara-negara MSG menganggap WPNCL bukan organisasi representatif masyarakat Papua.

Tidak hanya itu organ politik dari OPM telah membuat suatu organisasi politik yang dinamainya Gerakan Pembebasan Serikat untuk Papua Barat / ULMWP, baru terbentuk Papua Barat koordinasi tubuh yang terdiri dari tiga kelompok perlawanan utama, yaitu Republik Federal Papua Barat, Parlemen Nasional Papua Barat dan Papua Barat Koalisi Nasional tidak henti-hentinya melakukan perlawanan dengan mencari dukungan terhadap lembaga MSG.

Berbagai Isu Papua di suarakan yang mereka angkat terbukti dengan di keluarkannya pernyataan dari UMLWP Benny Wenda yang mengatakan, dirinya percaya ini merupakan hal yang mendesak untuk diselesaikan karena kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh militer dan program transmigrasi yang mempercepat dan sesuai dengan tren saat ini Indonesia, berarti bahwa penduduk asli Papua hanya akan membuat 28% dari populasi pada tahun 2020. Pada kenyataannya sama sekali tidak terbukti seperti yang dituduhkan benny wenda terhadap pemerintah Indonesia.

Tak hanya itu saja Benny sendiri melontarkan ocehannya yang menyebutkan kita hanya melihat peningkatan kehadiran militer Indonesia dan intimidasi, jadi kami menaruh harapan dan kepercayaan kita pada sesama Melanesia kita untuk mengakui bahwa perjuangan kita, hanya membela tanah air kita, kita membela Melanesia. Lagi–lagi hanyalah kebohongan yang mereka angkat kedalam isu masalah Papua, pada kenyataannya kita bisa melihat kehadiran militer di Papua untuk menciptakan kemanan dari tindakan dan aksi kelompok sparatis yang menginginkan Papua untuk kacau yang kemudian mereka angkat kedalam pembahasan dimata dunia internasional termasuk kedalam lembaga MSG.

Tentunya pemerintah indonesia sudah sepantasnya tidak berdiamdiri untuk mengatasi tidakan tersebut, karena secara terang-terangan telah berani merendahkan martabat indonesia. Sesegera mungkin pemerintah indonesia menindak tegas antek-antek pengkhianat bangsa.





0 komentar: