TERORIS VS SEPARATIS
Jayapura – Pengungkapan kasus kelompok teroris Santoso disebut-sebut mempertanyakan keterlibatan TNI ikut dalam upaya pengungkapan kelompok teroris Santoso, belum diperlukan adanya campur tangan TNI Berbeda dengan gerakan separatis seperti yang dilakukan OPM (Organisasi Papua Merdeka), di mana TNI harus hadir.
Menurut
Komisioner Komnas HAM perwakilan Sulawesi Tengah Dedy Askary mempertanyakan
keterlibatan TNI yang disebut-sebut ikut dalam upaya pengungkapan kelompok
teroris Santoso. Menurut dia, berbeda antara kelompok teror dan separatis di
Papua, sehingga belum diperlukan adanya campur tangan TNI.
Sudah
seharusnya keikut serta TNI dalam membantu pihak Kepolisian, Dalam menyakut
keamanan sebuah negara karena kelompok seperti teroris Santoso di dalamnya
terdapat upaya-upaya untuk melemahkan keutuhan negara, seperti yang dilakukan
Kelompok Sparatis OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Untuk
membatasi ruang gerak kelompok teroris Santoso, TNI menggelar latihan gabungan
yang dilakukan pekan lalu di Gunung Biru dan tiga desa lainnya. Lebih jauh di
lokasi dijadikan tempat latihan kala itu, sedang digelar operasi penegakan
hukum dari Polri dengan sandi operasi Camar Maleo. Ini juga tentunya bisa
dijadikan referensi oleh aparat TNI dan Kepolisian di Papua untuk menggelar
latihan di lokasi yang kerapkali di jadikan markas oleh Kelompok Sparatis OPM di puncak jaya.
Adapun
terkait pelibatan TNI dalam upaya pengungkapan kelompok teroris di Poso dan Kelompok Sparatis OPM (Organisasi Papua
Merdeka adalah sesuai mekanisme yang ada, salah satunya adalah permintaan
tertulis dari pimpinan Polri. Sesuai dengan amanat Undan-undang, pemberantasan
terorisme dan Sparatis dilakukan dengan pendekatan penegakan hukum.
0 komentar: