|
DEMO BEM UNCEN TUNTUT KNPB |
Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Cenderawasih (BEM Uncen) Papua menyikapi berbagai aksi kekerasan yang selama ini terjadi di tanah
Papua
dan puncaknya adalah aksi demo anarkis kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dengan menggelar aksi damai pada hari Rabu tanggal 4 Desember 2013
. Aksi ini dilakukan di 3 tempat berbeda di Kota Jayapura, yaitu lampu merah Abepura, Polda Papua dan Kantor Komnas HAM Papua. Kegiatan aksi
ini dipimpin Paulinus Ohee (Menteri
Politik,
Hukum dan HAM BEM Uncen) dan diikuti oleh sejumlah orang simpatisan mahasiswa Uncen. Dalam aksinya
, Paulinus Ohee atau sering disapa dengan Paul Ohee menegaskan beberapa poin tentang HAM yaitu:
1. Hak Azasi Manusia adalah Hak Mutlak
Setiap Manusia yang hidup di Dunia. Sebagai makhluk sosial. manusia
sangat bergantung kepada manusia lainnya.
2. Apabila manusia sudah tidak lagi menghargai/menghormati Hak orang lain maka sudah menjadi suatu pelanggaran HAM.
3. Di era modernisasi dan reformasi saat
ini manusia diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan
ekspresinya, akan tetapi kebebasan yang diberikan selalu disalahartikan,
bahkan lupa dan sengaja pura-pura tidak tahu bahwa kebebasan yang
dilakukan telah melanggar kebebasan orang lain.
4. HAM harus disikapi dengan bijaksana serta dengan hati nurani. HAM juga harus ditegakkan dengan JUJUR dan Adil.
5. HAM adalah milik setiap manusia, dan
tidak dapat diganggu oleh manusia lainnya. Jangan ada pembohongan dan
penipuan terhadap publik dengan dalih HAM.
6. Jangan pernah memainkan definisi HAM
untuk kepentingan pribadi. Jangan menggunakan HAM sebagai alat untuk
kepentingan kelompok tertentu.
7. Sudah saatnya HAM ditegakkan dengan
TRANSPARAN, JUJUR dan ADIL agar Papua Tanah Damai yang menjadi dambaan
kita semua benar-benar dapat terwujud.
8. HAM ini harus disikapi dengan
bijaksana, HAM adalah milik setiap manusia dan tidak dapat diganggu oleh
manusia lain, jangan ada pembohongan dan penipuan terhadap publik
dengan dalih HAM serta sebagai alat untuk kepentingan kelompok tertentu.
Paul Ohee juga menyampaikan tuntutan terkait berbagai aksi kekerasan yang terjadi di Papua diantaranya:
1. Meminta
kepada Badan Kesbangpolinmas Prov. Papua untuk segera membubarkan
Organisasi KNPB dengan meminta bantuan kepada pihak Kepolisian karena
kelompok ini hanya memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu dan
sangat meresahkan masyarakat dengan cara mengganggu situasi Kamtibmas
serta menghambat proses pembangunan di Tanah Papua.
2. Meminta
kepada Komnas HAM agar dapat memperhatikan kasus pelanggaran HAM dengan
arif dan bijaksanan tanpa mementingkan kelompok tertentu, karena yang
terjadi selama ini Komnas HAM selalu membela/memperjuangkan kasus
kelompok tertentu.
3. Komnas HAM adalah
merupakan Lembaga yang berdiri diatas Negara Kesatuan Republik Indonesia
jadi harus memperjuangkan HAM tanpa membedakan suku, ras di Tanah Papua
namun yang terjadi selama ini adalah Komnas HAM hanya menjadi kelompok
provokatif yang mengacaukan situasi Kamtibmas dengan menganggkat/membela
kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua secara sepihak.
4. Kami menilai DPRP, MRP dan Komnas HAM juga merupakan kelompok separtis yang selalu membela kepentingan kelompok tertentu.
5. Meminta kepada Kapolda Papua harus menindak tegas terhadap kelompok yang melakukan aksi kekerasan di atas Tanah Papua.
6. Meminta agar Komnas HAM melakukan investigasi di
lapangan terkait adanya korban masy
arakat sipil atas aksi kekerasan pada
demo anarkis KNPB t
ang
gal 26 November 2013 di
Waena
, Jayapura.
7. Meminta kepada Polda Papua segera menangkap aktor kekerasan oleh kelompok KNPB diantaranya Buktar Tabuni dan Rocky Medlama.
8. Meminta kepada seluruh komponen bangsa yang berada diatas tanah Papua agar menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
9. Stop kekerasan diatas tanah Papua, jadikan Papua
daerah
damai.
10. Tegakkan HAM dengan
transparan,
jujur dan
adil.
Aksi yang juga ditujukan sebagai solidaritas dan
empati kepada korban meninggal akibat aksi kekerasan demo anarkis
kelompok KNPB ini berakhir di kediaman almarhum Syamsul Maarif. Di
kediaman almarhum, Paul Ohee mewakili rekan-rekannya menyerahkan bantuan
kepada keluarga korban. Bantuan itu diterima oleh Syaiful, putra
almarhum. Selain menyerahkan bantuan, Paul Ohee juga menyampaikan
belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap keluarga yang
ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.
Ada beberapa fakta dan analisa
menarik yang bisa diambil dari aksi damai yang dilakukan beberapa
mahasiswa anggota BEM Uncen ini, diantaranya:
1. Meskipun
jumlah mahasiswa yang ikut dalam aksi ini sangat sedikit, tetapi tujuan
aksi ini secara gamblang dan lugas menentang kelompok yang pro
disintegrasi. Selama ini kelompok-kelompok berontak separatis yang berdemo merasa jumawa karena tidak ada kelompok masyarakat lain yang menentang aksi mereka.
2. Aksi
ini menyadarkan dan melecutkan jiwa masyarakat yang bosan dan muak
dengan aksi-aksi kelompok KNPB beserta kelompok berhaluan separatis
lainnya yang setiap beraksi selalu dibumbui dengan kekerasan dan
pengrusakan. Ke depannya masyarakat akan semakin berani mengungkapkan
ketidaksukaannya terhadap aksi-aksi anarkis secara terbuka.
3. Paulinus
Ohee adalah orang asli Papua, tetapi menuntut nilai hak-hak asasi bagi
orang non Papua (pendatang). Selama ini Komnas HAM terlihat hanya akan
berteriak jika yang dilanggar adalah hak asasi orang asli Papua, tetapi
akan diam membisu jika yang terlanggar haknya adalah orang non Papua.
Banyak aksi penembakan terhadap masyarakat sipil non Papua, terutama di
daerah Puncak Jaya dilakukan oleh sekelompok
separatis bersenjata, tetapi Komnas HAM tidak pernah
mempermasalahkannya. Tuntutan warga asli Papua terhadap penerapan HAM
yang sama bagi warga asli Papua dan non Papua ini akan semakin
mempererat hubungan kedua etnis masyarakat tersebut. Selama ini sudah
menjadi rahasia umum bahwa hubungan antara warga asli dan pendatang di
Papua tidaklah semulus jalan tol Cipularang.
4. Sebagai
orang bukan suku asli Papua, saya sangat berteima kasih terhadap aksi
ini dan mari kita bangun hubungan yang lebih baik saudaraku orang asli
Papua.
5. Warga asli Papua semakin sadar statusnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari bangsa
Indonesia. Pikiran pendisintegrasian Papua dari bingkai NKRI akan
luntur dengan sendirinya seiring dengan pesatnya pembangunan
infrastruktur dan pendidikan di Papua.
6. Masih populer dan sexy kah isu MERDEKA di Papua?
oleh : Joko Samudro
0 komentar: