KNPB DALANG BENTROK 26 NOVEMBER 2013
DEMO KNPB ANARKIS KNPB YANG MENEWASKAN 1 WARGA |
Bentrok di Expo Waena pada 26 November 2013 yang lalu
jelas-jelas merupakan aksi brutal dan anarkis dari KNPB dan massanya. Namun, di
lain sisi pada pemberitaan media lain, KNPB mengatakan bentrok tersebut
merupakan settingan Polda. Hal ini lazim dilakukan oleh KNPB yang berupaya
mendegradasi Polisi dan memutarbalikkan fakta sebenarnya. Keberadaan Polisi
adalah jelas agar menciptakan tanah Papua yang aman dan damai. Demo massa yang dimotori
oleh KNPB tersebut berakhir brutal dan anarkis serta membawa korban sipil yang
tidak berdosa. Fakta di lapangan membuktikan bentrokan tersebut telah disetting
KNPB yang membawa senjata tajam, kayu, bahkan malakukan pemalangan jalan hingga lalu lintas terhambat.
Wakapolresta Jayapura, Kompol Kiki Kurnia yang berada di lapangan dengan jelas
menyampaikan bahwa demo KNPB ini meresahkan warga sekitar.
Selama 5 tahun terakhir
ini KNPB selalu menggelorakan aksi-aksi yang dipersiapkan untuk anarkis dan
brutal. Hal ini dipertegas dengan adanya aksi-aksi penggalangan massa di
beberapa titik dan melakukan aksi pemalangan jalan untuk memancing konsentrasi
massa. Hal ini tentu mendapatkan pengamanan dari Polda Papua. Di samping KNPB
yang melakukan aksinya kerap tidak memiliki izin, juga merupakan sebuah
organisasi yang kerap menyuarakan aksi makar dengan mencoreng nilai-nilai
demokrasi dan HAM. Polisi tentu tidak tinggal diam dan berupaya meminta
pertanggungjawaban dari para tokoh-tokoh utamanya, namun kerap kali
tokoh-tokohnya tidak menunjukkan sikap yang baik dan gentleman, malah lari dan bersembunyi setelah mereka melakukan aksi
anarkis nya.
Sekalipun begitu, Polisi
tetap berupaya menuntut pertanggungjawaban pentolan KNPB untuk
mempertanggungjawabkan aksinya melalui panggilan tertulis secara persuasif.
KNPB yang katanya berkomitmen melakukan aksi damai bersama rakyat tentunya
mencoreng aksinya sendiri dengan perilaku tokohnya yang tidak bertanggung jawab
akan perbuatannya. KNPB hendaknya menghargai polisi yang melakukan fungsi
keamanan di tanah Papua ini dan berani mempertanggungjawabkan aksi mereka yang
membawa korban masyarakat sipil tidak berdosa. Pengalaman membuktikan bahwa demo
KNPB selalu berjalan anarkis dan menimbulkan korban jiwa.
Polisi melalui Kapolda
Papua, Tito Karnavian menegaskan bahwa Polisi hadir di tanah Papua untuk
memberikan rasa aman bagi rakyat Papua, dan tidak akan mentolerir upaya-upaya
yang membuat Papua menjadi tidak aman. Bentrokan di Expo dilakukan oleh Ketua
PNWP, Buchtar Tabuni, yang memimpin aksi dan Juru Bicara KNPB, Wim Rocky
Medlama. Polisi sudah memprediksi bahwa massa pendemo yang diharapkan damai
tersebut akan menciptakan bentrokan yang anarkis, sehingga Polisi menyiagakan
kekuatannya untuk menangkal aksi tersebut dan dengan demikian tidak ada korban
dari rakyat sipil.
Pola aksi anarkis yang
dilakukan KNPB ini mirip saat bentrokan 16 Maret 2006 di Uncen Padang Bulan. Front
Pepera PB dan Parjal pada saat itu melakukan aksi demo PT Freeport Indonesia yang
mengakibatkan korban 5 aparat Polisi yang sedang bertugas. Hal ini tentunya
sangat tidak mencerminkan nilai-nilai luhur di tanah Papua yang damai dan
berupaya menghancurkan nilai demokrasi serta melanggar HAM. Aksi KNPB ini mirip
dengan aksi yang dikoordinir oleh Front Pepera PB dan Parjal tersebut yang
selalu mengorbankan aparat serta rakyat sipil yang tidak berdosa.
Kini, Polisi telah
menetapkan Buchtar Tabuni dan Wim Rocky Medlama sebagai DPO buntut dari
perbuatan mereka yang tidak bertanggungjawab atas aksi mereka. Hal ini seperti
pepatah mengatakan bahwa siapa berrbuat dia yang bertanggung jawab. Namun tidak
demikian dengan pimpinan KNPB yang lari dan bersembunyi di balik perbuatannya
tersebut. Ini tentu menjadi cerminan dan perilaku pimpinan KNPB yang kerap
melakukan aksi demo anarkis dan brutal yang mengorbankan rakyat sipil.
Bagi Polisi,
mengorbankan rakyat sipil yang tidak berdosa pada saat bentrokan adalah sesuatu
yang tidak dapat dibenarkan dan tidak berperikemanusiaan. KNPB dalam aksinya
kerap melakukan aksi anarkis dengan membawa senjata tajam yang tentu
dipersiapkan dalam melakukan aksi dan gerakannya. Media cetak dan media
elektronik memberitakan aksi KNPB tersebut karena melihat dengan jelas aksi
KNPB yang brutal di lapangan. Alhasil, 6 orang korban rakyat sipil dan 1
meninggal akibat aksi demo anarkis dan brutal KNPB tidak terelakkan. Untuk
itulah polisi berupaya mencegah aksi tersebut agar tidak menimbulkan korban
yang lebih banyak lagi.
Kekerasan di Papua senantiasa
dipelihara dan diciptakan oleh KNPB serta massa nya. Untuk itu agar rakyat
Papua kritis dan tegas melawan aksi-aksi anarkis yang kerap dilakukan oleh KNPB.
Rakyat Papua tentu melakukan perlawanan terhadap demo anarkis dan brutal
tersebut, agar menciptakan tanah Papua yang damai dan bermartabat.
Foto : www.tabloidjubi.com
KNPB bukanlah organisasi resmi, melainkan segerombolan org brutal yg gak punya otak..
BalasHapusgak ada bedanya sm babi hutan yg yg main hantam sana sini dgn menghiraukan HAM.