KKB terdesak mundur kehutan setelah aparat kuasai Pirime
Jayapura (23/09) – Aparat masih tetap bersiaga,
atas adanya sejumlah penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal
bersenjata (KKB) DI Kabupaten Lanny Jaya dalam kurun waktu beberapa bulan
terakhir membuat pangawasan TNI dan Kepolisian intensif disejumlah daerah rawan
di Kabupaten Lanny Jaya.
Informasi
yang terakhir diterima oleh kepala bidang hubungan masyarakat (Kabidhumas)
Polda Papua Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono tadi malam, Aparat TNI dan Polri
telah berhasil menduduki pegunungan di samping pirime yang selama ini diduduki KKB.
Kondisi di Lanny jaya itu, Senin
(22/9). Kemarin Kapolda Papua Irjen Pol Drs Yotje Mende, M.Hum dan asisten
operasi (Asops) Mabes Polri, Irjen pol Arif Wahyunanto didampingi sejumlah
pejabat dijajaran Polda Papua melakukan kunjungan ke Tiom, Lanny Jaya.
Sebelumnya,
Kapolda Papua didampingi Asops Mabes Polri tiba di Wamena kabupaten Jayawijaya
diterima langsung oleh Sekda Lanny Jaya, Christian Sohilait, ST, M.Si, Dandim
1702/JWY dan selanjutnya bertolak menuju Lanny Jaya melalui jalan darat.
Kehadiran
pimpinan kepolisian ini guna
melihat situasi anggota yang berada di Polres Lanny Jaya sebelumnya di wilayah Hukum
tersebut terjadi konflik dengan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) Pimpinan Ende
Wanimbo. Inti dari
kunjungan Kapolda Papua dan Asops
Mabes Polri ini untuk melihat situasi anggota yang ada dilapangan, khususnya yang
berada di Polres Jayawijaya dan Polres Lanny Jaya.
Kehadiran para
pejabat teras Polda Papua
ke Lanny Jaya, juga
untuk melihat situasi dan melakukan interaksi langsung. Serta memberikan
pemahaman secara kontekstual dan konseptual. Hal ini sangat menguntungkan dalam
rangka memahami kebutuhan organisasi khususnya wilayah–wilayah yang memiliki
kekhususan seperti halnya Lanny Jaya dan Jayawijaya. Sebab, dari segi
peralatan, wilayah tersebut tentu berbeda dengan wilayah – wilayah lain seperti
di Jayapura ataupun di Pulau Jawa.
Tentu saja, di wilayah tersebut
terdapat KKB beliau juga melihat secara langsung, memahami kesulitan dan
tantangan yang dihadapi dan untuk bisa memberi gambaran tepat untuk bisa
melaksanakan operasi kedepan, bagaimana kalau ada permasalahan cara mengatasi
secara langsung itu bisa diterapkan. Secara umum, kunjungan Kapolda Papua dan Asops Mabes Polri itu
berlangsung aman dan tidak ada hambatan. Sementara itu Sekda Lanny Jaya,
Christian Sohilait, ST, M.Si,
memberikan apresiasi kepada Kapolda Papua dan Asops Mabes Polri.’’saya lihat
ini cukup baik untuk memberikan evaluasi terhadap seluruh anggota yang ada
selama melakukan tugas di Kabupaten Lanny Jaya dalam rangka operasi keamanan
dan ketertiban disana’’,ungkapnya.
Sesuai kesepakatan
awal operasi di Lanny Jaya akan berakhir pada 27 September ini, oleh karena itu
pihak Kepolisian datang kesana guna Evaluasi apa yang harus dilakukan. Sekda
menjelaskan, dalam kunjungan itu, dari Pemda telah memberi masukan pertama
bahwa masyarakat di Lanny Jaya mulai berperan aktif untuk menolak kegiatan KKB.
Hal ini ditandai dengan pernyataan sikap dari masyarakat baik di Pirime, Indawa maupun Tiom. ini menolong kami dan sudah dilaporkan kepada Kapolda dan mendapat respon yang baik dan diharapkan kita mengakhiri kegiatan ini dengan baik sampai dengan tanggal 27 September 2014 kita harapkan, selama aparat ditarik pada tanggal itu, saya pikir harus menjamin rasa aman’’,katanya. Menurut Sekda, yang memberi jaminan itu adalah masyarakat tetapi bila terjadi lagi maka aparat keamanan harus kembali ke Lanny Jaya. Akan tetapi pihaknya telah mendapat masukan dari masyarakat bahwa mereka jamin keamanan dan bakal menjaga wilayah masing–masing. Selanjutnya kegiatan pembangunan di Lanny Jaya ditahun ini dapat berakhir dengan baik.
Semua kegiatan pembangunan tidak boleh terbengkalai aktivitasnya. Pembangunan harus jalan, baik dibidang pelayanan publik, sektor ekonomi, dan pemerintahan semua harus jalan. (Dikutip dari Cenderawasih Pos)
Hal ini ditandai dengan pernyataan sikap dari masyarakat baik di Pirime, Indawa maupun Tiom. ini menolong kami dan sudah dilaporkan kepada Kapolda dan mendapat respon yang baik dan diharapkan kita mengakhiri kegiatan ini dengan baik sampai dengan tanggal 27 September 2014 kita harapkan, selama aparat ditarik pada tanggal itu, saya pikir harus menjamin rasa aman’’,katanya. Menurut Sekda, yang memberi jaminan itu adalah masyarakat tetapi bila terjadi lagi maka aparat keamanan harus kembali ke Lanny Jaya. Akan tetapi pihaknya telah mendapat masukan dari masyarakat bahwa mereka jamin keamanan dan bakal menjaga wilayah masing–masing. Selanjutnya kegiatan pembangunan di Lanny Jaya ditahun ini dapat berakhir dengan baik.
Semua kegiatan pembangunan tidak boleh terbengkalai aktivitasnya. Pembangunan harus jalan, baik dibidang pelayanan publik, sektor ekonomi, dan pemerintahan semua harus jalan. (Dikutip dari Cenderawasih Pos)
0 komentar: