Pengabdian seorang Prajurit
Apakah
ini harapan !!! yang dinamakan perjuangan, menuntut hak-hak masyarakat Papua, Idealisme Papua yang salah kaprah bebas yang selalu bernyayi
diatas penderitaan orang lain dan Apakah Saudara sendiri yang harus dikorbankan
? pertanyaan-pertanyaan inilah yang tepat diutarakan atas meninggalnya Pratu
Abraham Rumadas putra asli Papua kelahiran Biak. Yang tewas tertembak oleh
kelompok kriminal bersenjata yang tega membunuh saudaranya sendiri dengan keji.
Rakyat
Papua tidak butuh perubahan yang harus bermodalkan pertumpahan darah, masih
adakah sedikit hati nurani, saudara sendiri diteror bahkan disakiti, Ikatan
batin Orang asli Papua dan orang luar Papua adalah dua ras yang bersaudara yang
tidak terpisahkan.
Penembakan
yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menambah deretan panjang
yang harus kita sudahi. Kekejian kelompok tersebut sudah kelewat batas karena
telah merenggut nyawa saudaranya sendiri yang tidak berdosa, tuhan pun akan
mengutuk setiap manusia yang berbuat dosa.
Negara
ini adalah negara hukum yang harus di patuhi dan dilaksanakan, bukan hukum
rimba yang kuat adalah yang menang jadi jangan
berharap pelaku dapat bebas dalam jeratan hukum. Tentu saja kita semua harus
mendukung upaya aparat, baik TNI maupun Polri dalam menindak tegas pelaku, jadi
jangan mudah tertipu pelaku berlindung di balik pelindungan HAM. Yang sudah
barang tentu bersalah dan harus segera di tangkap untuk mempertanggung jawabkan
segala perbuatannya.
Perjuangang
dan semangat Pratu Abraham Rumadas
patut kita contoh sebagai generasi
muda Papua yang dengan tulus dan iklas menjaga keutuhan negara kesatuan
republik indonesia, semoga amal dan ibadahnya semasa di dunia diterima Tuhan
Yang Maha Esa.
0 komentar: