Power Boaz dalam menghadapi lawan-lawannya
JAYAPURA - Kekuatan tim Persipura, sebenarnya
terletak pada prinsip, kedekatan pemainnya seperti keluarga, baik yang terjalin di luar maupun di dalam lapangan.
Coba bayangkan, 90 persen pemain yang bermain di Persipura merupakan anak-anak
asli Papua yang tersebar di Kabupaten dan kota di Tanah Papua.
Semangat
kedaerahan, yang selama ini dinilai sebagai daerah yang tertinggal, menjadi
motivasi bagi Persipura Jayapura, untuk membuktikan bahwa Papua bisa maju di
bidang olahraga, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.
Semangat tim Persipura ini, juga tidak
terlepas dari kontribusi sang Kapten Boaz Solossa merupakan pemain asli Sorong
namun berkat talenta yang dimilikinya sehingga pemain ini mampu menjadi kapten
di tim Persipura Jayapura sepeninggal Eduard Ivakdalam beberapa waktu lalu. Aksi
Boci-sapaan Boaz Solossa, di setiap pertandingan, menjadi semacam
"rohnya" Persipura, yang terus bermain dengan semangat juang tinggi.
Kesatuan
pemain Persipura yang menyatukan seluruh daerah di Papua ini, juga menjadi
motivasi sendiri. Sebut saja, Ruben Sanadi, Dominggus Fakdawer, Imanuel Wanggai
dan Izaac Wanggai pemain perwakilan pesisir Papua, Biak dan Serui. Dan juga
Ferinando Pahabol, Ricky Kayame dan Nelson Alom mewakili masyarakat pegunungan
tengah.
Pemain
asli Jayapura yang saat ini bermain di tim Persipura, Yustinus Pae dan Yohanis
Tjoe. Sehingga warna dari tim Persipura terlihat dari keseragam kultur dan
budaya Masyarakat di Papua. Hormat menghormati dari pemain muda kepada pemain
senior sangat terlihat dari keseharian pemain Persipura.
Sehingga,
membuat tim ini merata di segala lini. Pemain-pemain asing yang bermain di tim
Persipura Jayapura juga terlihat menyatu dengan pemain asli di luar dan didalam
lapangan.
Hal
ini yang membuat tim ini begitu sulit untuk dapat ditaklukan. Apalagi, hadirnya
Jacksen F.Tiago yang sangat disiplin kepada pemainnya merupakan kunci
kesuksesan Persipura dibeberapa tahun terakhir.
Pemain
yang tidak disiplin, seperti tidak datang latihan, terlambat setiap latihan,
membuat kesalahan dalam latihan dan pertandingan semuanya dinilai. Sehingga,
bisa dikatakan setiap persen kehidupan pemain Persipura di kontrol dengan baik.
"Puji
Tuhan, saya dengan teman-teman, dan adik-adik ini selalu kompak baik diluar
maupun di dalam lapangan," kata Boaz Solossa.
Sehingga
bisa terlihat, bagaimana Persipura itu begitu kuat dengan kebersamaan
pemainnya.
"Pemain
Papua, kalau disiplin, dan fokus. Mereka akan sangat kuat di negeri ini
khususnya dalam permainan sepakbola," kata Jacksen.
Yang
ditakuti dari pemain ini, saat mereka menganggap remeh lawan dan tidak fokus
lagi. Dan disinilah, kemenangan akan susah untuk diraih
0 komentar: