Persepsi Keliru Papua Meniru Gaya Scotlandia
Dukungan organisasi Sparatis di seluruh dunia terhadap Scotlandia, Pada
Kamis 18 September kemarin, warga Skotlandia melaksanakan proses referendum
yang saat ini sudah dilaksanakan.
Memang sebelum jatuh ketangan kerajaan Inggris, Scotlandia
merupakan Negara yang sudah tumbuh dan berkembang layaknya Negara yang sudah
merasakan jalannya roda pemerintahannya sendiri. Disinilah letak perbedaan
dengan gerakan Separatis Papua Merdeka (OPM) di indonesia dengan pemberontakan
di Scotlandia. Wilayah Papua kemudian jawa, Sulawesi, Kalimantan dan yang
lainnya merupakan wilayah Indonesia yang semasa itu dikuasai belanda,
belahan-lahan pada tahun 1902. Sedangkan pada bulan agustus tahun 1962 melalui
perjanjian New York, berhasil merebut kembali wilayah Papua dari tangan Hindia
Belanda. Perlu digaris bawahi bahwa Papua sejak awal merupakan wilayah yang
merupakan bagian dari Indonesia yang tidak dapat terpisahkan.
Wajar saja bila scotlandia menuntut referendum !!!, Bagaimana ini
semua berawal? Skotlandia menuntut kemerdekaannya sendiri sebetulnya bukan
merupakan sepenggal cerita baru. Namun Scotlandia merupakan dulunya negara yang
takkluk setelah wilayahnya dikuasai oleh Kerajaan Inggris pada tahun 1296. Setelah
itu timbul dan merebak pemberontakan-pemberontakan para pejuang di Skotlandia
untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Setelah akhirnya scotlandia mengakui secara de facto jatuh ketangan
penguasa Kerajaan Inggris Pada tahun 1314, akhirnya Skotlandia secara de facto
telah merdeka dari penguasaan Kerajaan Inggris. Seperti yang tersirat kisah
dalam film Braveheart.
Sedangkan apa yang terjadi di Papua yang dilakukan OPM (Organisasi
Papua Merdeka). Tidak berlandaskan dengan sejarah masa lalu, Papua merupakan
wilayah bagian dari Indonesia yang tidak dapat terpisahkan. Apapun polemik yang
terjadi itu, merupakan skema negara lain untuk mengulang kembali apa yang
dilakukan semasa penjajahan belanda di Papua. Khususnya Benny Wenda sebagai
aktivis OPM di luar negeri, guna mencari dukungan terselenggaranya referendum yang
sampai saat ini perlu diwaspadai.
bru dia di luar negeri ada bkin apa k? dia rekreasi k? dorang tu ada bejuang apa??? klo niatnya bejuang knpa tra langsung di Papua saja???
BalasHapus