Kuliner Khas Masyarakat Di Timur Indonesia
Papeda |
Berbagai macam masakan khas
yang terdapat di Nusantara, mulai dari pulau paling barat sampai timur
Indonesia memiliki makanan khas daerah masing-masing yang mempunyai berbagai
cita rasa. Sekarang yang akan kita bahas adalah makanan khas Papua yaitu
Papeda. Banyak yang bertanya, apa itu “Papeda”.
Papeda adalah makanan yang
terbuat dari Sagu. Membuat Papeda ini nampaknya sudah merupakan tradisi turun
temurun masyarakat disana. Namun sebelum menjadi Papeda, proses pengambilan
sagu dari pohon sagu terlebih dahulu dilakukan dengan cara pohon sagu yang
sudah siap panen (usia 7-10 tahun) ditebang hingga tumbang, kemudian batangnya
dibelah menjadi dua bagian. Isi dari batangnya itulah yang akan diambil menjadi
sagu, proses pengambilan Sagu di Papua dinamakan menokok. Pengambilannya
menggunakan alat-alat tradisional yang dikerjakan lebih dari 2-3 orang. Jika
sudah diambil maka sagu yang masih mentah akan didiamkan beberapa hari terlebih
dahulu didalam tempat yang disebut tumang. Setelah itu barulah proses pembuatan
sagu tadi diolah menjadi Papeda.
Bentuk Papeda itu sendiri
jika sudah jadi akan menyerupai lem kanji dan sangat kenyal, makanan ini
biasanya dipakai sebagai pengganti makanan pokok sehari-hari kita seperti nasi.
Makanya kalau disajikan, Papeda harus menggunakan lauk seperti Ikan dan
sayur-sayuran lainnya. Papeda ini tidak mempunyai rasa, karena memang hanya
terbuat dari Sagu tanpa campuran bumbu penyedap lainnya, proses pembuatannya
juga cukup simple karena hanya memerlukan air panas yang sudah mendidih untuk
dicampur kedalam adonan sagu lalu kemudian diaduk hingga berbentuk Papeda.
Papeda biasanya jika sudah
jadi akan dihidangkan bersama lauk seperti Ikan yang dimasak dengan kuah
kuning. Disebut kuah kuning karena memang warna kuahnya berwarna kuning yang
diperoleh dari campuran kunyit. Untuk sayuran, paling pas disajikan bersama
sayur kangkung yang ditumis dengan sedikit kolaborasi bunga pepaya didalamnya.
Khusus bagi mereka yang suka pedas, dapat disesuiakan sesuai selera dengan
tambahan cabe pada bumbu kuah ikan. Atau jika tidak mau dicampur kedalam bumbu
kuah ikan, sambal dapat dibuat terpisah untuk dapat lebih mudah menyesuaikan
tingkat kepedasannya.
Rasa Papeda yang menyatu
dengan bumbu kuah ikan dijamin akan membuat kita ketagihan, Sedikit pedas dan
asem khas jeruk nipis itulah yang pertama kali kita rasakan saat Papeda
menyentuh lidah kita. Ditambah dengan perpaduan ikan dan sayurannya juga akan
semakin melengkapi nikmatnya menyantap Papeda.
Ikan apa saja dapat kita
gunakan sebagai lauk dalam menyajikan Papeda. Namun biasanya yang paling sering
dipakai adalah ikan laut seperti ikan Mubara dan ikan tongkol. Entah karena
rasanya yang pas untuk Papeda atau memang kebanyakan selera masyarakat lebih
menyukai menggunakan ikan tersebut. Selain itu, ikan air tawar seperti ikan
mujair juga dapat kita pakai sebagai lauk untuk menemani dalam menyantap
papeda. Bumbu-bumbu dalam memasak ikan juga tidak kalah penting dalam menentukan
rasa saat menyantap Papeda.
Cara menyantap makanan khas
Papua yang satu ini juga terbilang cukup unik, mulai dari cara pemindahan
Papeda ke piring makan kita hingga kita menyantapnya pun mempunyai trik-trik
khusus yang bisa jadi tidak pernah kita jumpai sebelumnya. Di
Papua, Papeda yang sudah jadi didalam tempayan atau tempat makanan yang besar
kemudian dipindahkan ke piring makan kita memakai alat makan sejenis garpu yang
bentuknya agak panjang dan terbuat dari kayu. Pengambilannya memerlukan dua
buah garpu kayu dengan cara menggulung Papeda yang berbentuk kenyal itu agar
membentuk satu bongkahan Papeda yang kemudian dipindahkan ke dalam piring makan
kita.
Kuah ikan dan lauk lainnya
sebaiknya jangan dulu dimasukan kedalam piring sebelum Papeda dimasukan agar
nantinya tidak tumpah jika Papeda dimasukan kedalam piring. Biarkan saja dulu
piring makan kosong dan setelah Papeda diletakan kedalam piring menggunakan
garpu kayu, barulah disusul dengan memasukan kuah dan ikan serta lauk lainnya.
Untuk cara memakannya, kita
dapat memakai sendok makan biasa dengan cara memotong Papeda kedalam ukuran
yang agak kecil lalu kemudian kita makan. Papeda sendiri tidak perlu di kunyah
didalam mulut seperti halnya kita mengunyah nasi. Papeda cukup dimasukan
kedalam mulut dan sudah bisa ditelan tanpa harus mengunyah lagi. Hal ini karena
bentuk tekstur Papeda yang sangat kenyal sehingga memudahkan kita untuk dapat
langsung menelannya.
Selain unik, mengkonsumsi
Papeda juga mempunyai khasiat yang sangat baik untuk tubuh kita. Kadar
karbohidrat dalam Papeda sangat banyak setara dengan nasi sehingga kita dapat
menjadi kenyang dan bertenaga setelah mengkonsumsi Papeda. Itulah mengapa di
kawasan Indonesia bagian Timur masyarakatnya kadang menjadikan Papeda sebagai
makanan pokok pengganti nasi.
Mengkonsumsi Papeda secara
rutin juga dipercaya dapat menghilangkan penyakit seperti batu ginjal karena
sifat Papeda yang berfungsi sebagai pembersih organ-organ didalam tubuh
manusia. Bagi yang sering merokok,dianjurkan juga mengkonsumsi makanan khas
Papua yang satu ini karena dapat secara perlahan membersihkan paru-paru kita.
Selain itu juga terdapat beberapa penyakit lainnya yang bisa disembuhkan lewat
konsumsi Papeda yang notabane berbahan dasar sagu ini, misalnya :
1.
Untuk melambatkan peningkatan kadar glukosa
dalam darah, baik untuk penderita diabetes mellitus.
2.
Serat pangan yang dikandung oleh Papeda juga
berfungsi sebagai pre-biotik yang berfungsi menjaga mikroflora usus.
3.
Meningkatkan kekebalan tubuh.
4.
Mengurangi resiko terkena kanker usus.
5.
Untuk mempermudah buang air besar.
Itulah beberapa manfaat dan
cara penyajian dari Papeda. Semoga tulisan diatas dapat memberikan pengetahuan
kepada kalian tentang masakan dan makanan khas di Nusantara. Selamat mencoba
itu makannya gmn mas??? langsung telan atow di mut-mut aja..
BalasHapuspapeda memang paling mantap
BalasHapus